Korban Longsor Cilacap Terus Bertambah: 16 Meninggal, 7 Hilang, Tim SAR Hadapi Medan Berat

CILACAP, 17 November 2025 – Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memasuki hari kritis. Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang dilakukan oleh tim gabungan mencatat peningkatan jumlah korban meninggal dunia yang signifikan. Hingga laporan ini diturunkan pada siang hari, total 16 jenazah korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari timbunan material longsor.

Data terkini yang dikumpulkan dari posko utama, berdasarkan sumber Detik dan Kompas, mengonfirmasi bahwa 16 korban yang ditemukan telah menjalani proses identifikasi awal. Sementara itu, kekhawatiran masih menyelimuti keluarga korban karena 7 orang lainnya masih belum ditemukan dan statusnya dinyatakan hilang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan bahwa medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan.

“Kami memaksimalkan penggunaan alat berat untuk membersihkan akses jalan dan material yang tebal. Namun, di beberapa titik, tim harus menggunakan cara manual karena risiko longsor susulan yang tinggi,” jelasnya.

Titik-titik pencarian saat ini difokuskan pada area yang merupakan permukiman padat dan diduga menjadi lokasi korban terakhir terlihat sebelum bencana terjadi.

Longsor tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah. Beberapa rumah warga hancur total, dan akses jalan utama menuju lokasi terdampak terputus, mempersulit mobilisasi bantuan.

Ratusan warga dari desa terdampak kini telah diungsikan ke posko pengungsian sementara yang didirikan di balai desa terdekat. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi:

  • Logistik: Makanan siap saji, air bersih, dan selimut.

  • Medis: Obat-obatan, perlengkapan P3K, dan tenaga medis untuk penanganan trauma healing.

Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk mempercepat penyaluran bantuan dan pengerahan sumber daya. Pihak berwenang juga kembali mengeluarkan peringatan dini agar warga yang tinggal di zona merah longsor untuk segera mengungsi, mengantisipasi potensi hujan lebat yang dapat memicu longsor susulan.

Masyarakat luas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) diimbau untuk berpartisipasi dalam memberikan bantuan. Posko bantuan dibuka 24 jam untuk menerima donasi dalam bentuk natura maupun non-natura guna meringankan beban para korban yang kehilangan harta benda dan keluarga mereka. Operasi SAR akan terus dilakukan hingga semua korban yang hilang berhasil ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *