JAKARTA – Peringatan hari-hari besar nasional seringkali menjadi momen penting untuk meninjau kembali kontribusi para pahlawan bangsa. Salah satu tokoh yang jasa-jasanya kini semakin diulas mendalam adalah Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Ulasan ini berfokus pada peran sentralnya dalam diplomasi internasional yang sukses menyatukan seluruh perairan di antara pulau-pulau Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah kedaulatan, yang kini dikenal sebagai Wawasan Nusantara.
Mochtar Kusumaatmaja, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam dua periode berbeda, adalah arsitek utama di balik konsep Negara Kepulauan yang kemudian diperjuangkan di forum internasional. Sebelum konsep ini diterima, laut di antara pulau-pulau Indonesia dianggap sebagai perairan internasional (free seas), yang berpotensi memisahkan teritori Indonesia. Melalui perjuangan diplomasi yang panjang dan gigih di Konferensi Hukum Laut PBB (UNCLOS), terutama pada tahun 1982, Mochtar berhasil meyakinkan komunitas internasional untuk mengakui asas Negara Kepulauan.
Pengakuan resmi atas Wawasan Nusantara ini mengubah peta geopolitik Indonesia secara fundamental. Wilayah kedaulatan Indonesia bertambah secara signifikan, mencakup daratan, lautan, dan ruang udara di atasnya, menjadikannya satu kesatuan utuh. Keberhasilan diplomasi Mochtar Kusumaatmaja di UNCLOS ini tidak hanya menambah luas teritorial, tetapi juga memperkuat ketahanan nasional dan integritas bangsa. Oleh karena itu, jasa-jasanya di bidang hukum laut dan diplomasi dianggap sebagai kontribusi monumental yang menyatukan Indonesia sebagai Negara Kepulauan.

