JAKARTA, 17 November 2025 – Ribuan buruh dari berbagai federasi dan konfederasi menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta hari ini. Aksi ini merupakan bagian dari tuntutan para pekerja agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun depan menjadi Rp6 juta.
Akibat konsentrasi massa yang memadati kawasan pusat pemerintahan, aparat kepolisian terpaksa menutup total akses Jalan Medan Merdeka Selatan, yang merupakan jalur utama menuju Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara. Penutupan ini dilakukan untuk mengamankan objek vital dan mencegah penumpukan kendaraan.
Tuntutan Kenaikan Upah dan Relevansi Kebutuhan Hidup
Massa buruh mulai memadati lokasi sejak pagi hari, membawa spanduk dan atribut yang menyuarakan desakan agar Dewan Pengupahan dan Gubernur DKI Jakarta mempertimbangkan ulang besaran UMP yang tengah dibahas.
“Kenaikan UMP hanya berdasarkan formula yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta. Kami menuntut UMP Rp6 juta karena ini adalah angka realistis agar buruh bisa hidup sejahtera di Ibu Kota,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando, seperti dilansir oleh CNN Indonesia dan Detik.
Para buruh berpendapat bahwa biaya hidup, sewa tempat tinggal, dan transportasi di Jakarta telah jauh melampaui besaran UMP yang berlaku saat ini. Aksi unjuk rasa ini juga menuntut pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai merugikan hak-hak pekerja.
Pengalihan Arus Lalu Lintas
Penutupan Jalan Medan Merdeka Selatan otomatis menyebabkan pengalihan arus lalu lintas di sekitarnya. Pengendara yang hendak melintasi area tersebut diimbau untuk mencari jalur alternatif, mengingat demonstrasi diperkirakan akan berlangsung hingga sore hari.
Pihak kepolisian telah menerjunkan personel untuk mengamankan jalannya aksi. Selain di kawasan Balai Kota, titik aksi buruh juga terpusat di sekitar Patung Kuda dan beberapa gedung kementerian terkait. Meskipun arus lalu lintas terganggu, situasi aksi dilaporkan berjalan tertib dan kondusif.
